Konflik Sosial
Konflik : pertentangan.
Konflik sosial : pertentangan
antaranggota masyarakat.
Contoh konflik : tawuran antar pelajar.
Pandangan tentang Konflik
a. Tradisional: konflik negatif karena dapat
merusak solidaritas sosial.
b. Modern: konflik positif karena hidup
menjadi dinamis.
c. Netral: konflik merupakan hal yang wajar
karena manusia berbeda-beda sehingga akan timbul konflik.
Penyebab konflik dalam masyarakat
:
a. perbedaan individu, yang meliputi perbedaan
pendirian dan perasaan
b. perbedaan latar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda
c. perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok
Contoh :
Konflik yang diikuti dengan tindak kekerasan
sering terjadi ketika polisi Pamong Praja menangani masalah penggusuran
pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar jalan.
(UN 2011)
d. perubahan-perubahan nilai yang cepat dan
mendadak dalam masyarakat / perubahan sosial yang cepat
Contoh :
Reformasi Indonesia tahun 1998 mengubah sistem
politik otoriter menjadi demokratis multi partai secara revolusioner. Namun
reformasi tersebut juga menimbulkan berbagai konflik karena adanya pihak yang
pro dan kontra.
(UN 2010)
Berbagai bentuk konflik dalam
masyarakat:
a. Konflik horizontal (konflik nonvertikal) :
konflik antar kelompok yang sederajat.
Contoh :
- Konflik antara Indonesia dan Malaysia
tentang batas wilayah
- Tawuran antara pelajar SMA dan STM di kota
tertentu
(UN 2010)
b. Konflik vertikal : konflik antar kelas
sosial.
Contoh :
- Demonstrasi besar-besaran karyawan PT
Dirgantara Indonesia
- Kerusuhan yang terjadi antara pekerja dengan
managemen
- Demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah
- Aksi warga menolak penggusuran lahan untuk
proyek pemerintah
(UN 2011)
c. Konflik diagonal : konflik yang terjadi
karena ketidakadilan dalam alokasi sumber daya.
Contoh :
konflik antara pemerintah daerah dan
masyarakat dalam pengaturan penggunaan air dari sumber mata air. Silakan klik
di sini untuk melihat artikel tentang konflik ini.
d. Konflik rasial : konflik antarkelompok yang
berbeda ras.
Contoh :
konflik antara orang kulit putih dan orang
kulit hitam di Amerika (diskriminasi ras terhadap orang kulit hitam)
e. Konflik ekonomi
Contoh :
persaingan yang tidak sehat antar perusahaan
dalam mempromosikan barang.
f. Konflik antar individu
Contoh :
Si A berkelahi dengan si B karena
memperebutkan tempat ternyaman di kelas.
g. Konflik tertutup : konflik yang hanya
diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
h. Konflik politik
Contoh : konflik antarpartai politik peserta
pemilu
Strategi Mengatasi Konflik
a. Cara produktif :
1) Withdrawal, yaitu menunggu sambil berusaha
memahami situasi, setelah kira-kira
mampu dan yakin dapat berhasil, baru melangkah untuk mengatasinya.
(Withdrawal berarti penarikan)
2) Assertif, yaitu berusaha mengatasi secara
tegas dan dengan cara yang baik, serta berusaha membina hubungan yang baik
dengan pihak lain ditandai dengan adanya kemauan baik untuk saling mengerti dan
memahami alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain.
(Assertive berarti tegas)
3) Adjusting, yaitu berusaha menyesuaikan diri
dengan pihak lain.
(Adjusting berarti menyesuaikan)
b. Cara tidak produktif:
1) Avoidance, yaitu menghindar dari konflik.
(Avoidance berarti penghindaran)
2) Force, yaitu menggunakan kekuatan fisik,
ancaman, teror, dan paksaan.
(Force berarti kekuatan, paksaan)
3) Mengabaikan adanya konflik karena
menganggap konflik tersebut tidak penting.
4) Blame, yaitu menyalahkan orang lain karena
sumber konflik tidak jelas.
(Blame berarti menyalahkan)
5) Silencers, yaitu bersikap supaya orang lain
diam dengan cara menangis, menggunakan kata sarkasme yang menyinggung masalah
pribadi.
(Silencers berarti peredam)
Cara mengatasi konflik yang lain:
a. Win-win solution, yaitu setiap pihak ingin
menang.
b. Win-lose solution, yaitu salah satu ada
yang mengalah.
c. Lose-lose solution, yaitu kedua pihak
sama-sama mengalah.
Cara Menyelesaikan Konflik
(Akomodasai)
a. majority rule : keputusan yang diambil
berdasarkan suara terbanyak dalam voting.
Contoh :
Ketika para siswa hendak mengadakan
widyawisata, terjadilah perbedaan dalam menentukan objek. Untuk mencapai kata
mufakat diadakan voting.
(UN 2010)
b. conciliation (konsiliasi) : mempertemukan
pihak-pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan bersama.
c. stalemate : berhenti pada titik tertentu
karena kekuatan seimbang.
d. elimination : pengunduran diri salah satu
pihak yang terlibat dalam konflik.
e. integration : mempertimbangkan kembali
pendapat-pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.
f. arbitrasi : mengundang pihak ketiga yang
memberikan keputusan. Keputusan mengikat pihak yang konflik.
Contoh :
Mahkamah Konstitusi (MK) mengambil keputusan
tentang sah atau tidaknya suatu pasal dalam undang-undang yang menjadi sengketa
di antara lembaga-lembaga negara.
(UN 2011)
g. mediasi : mengundang pihak ketiga untuk
memberikan nasihat.
h. kompromi : mengurangi tuntutan.
i. toleransi : menghargai perbedaan.
j. koersi : paksaan.
Teori Konflik Karl Marx
Karl Marx melihat masyarakat manusia sebagai
sebuah proses perkembangan yang akan mengakhiri konflik dengan konflik. Ciri
utama hubungan sosial adalah perjuangan kelas dan revolusi. Kapitalisme akan
membuat pemisahan yang tajam antara mereka yang menguasai alat produksi, yaitu
kelompok borjuis dan tenaga buruh atau golongan proletar. Menurut ramalan Marx,
konflik akan selalu terjadi dimana kelompok proletar akan memberontak melawan kelompok
borjuis. Kaum proletar akan memenangkan perjuangan kelas ini dan akan
menciptakan masyarakat tanpa kelas dan tanpa negara.
0 komentar:
Posting Komentar