Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Kelompok
sosial atau sosial group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia
yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka, di mana hubungan
tersebut menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga
suatu kesadaran untuk saling menolong.Namun kelompok sosial itu dapat pula
mirip dengan dengan situasi massa jika suatu perkumpulan yang berstruktur telah
mempunyai anggota cukup banyak, misalnya suatu organisasi massa yang anggotanya
satu persatu jarang mengadakan interaksi serba intensif dan yang kadang-kadang
saja berkumpul dalam jumlah yang lengkap, sehingga interaksi antara anggotapun
terbatas.
Untuk membedakan kelompok sosial dengan kelompok-kelompok lainnya, maka ada beberapa persyaratan untuk kelompok sosial, diantaranya sebagai berikut;
Untuk membedakan kelompok sosial dengan kelompok-kelompok lainnya, maka ada beberapa persyaratan untuk kelompok sosial, diantaranya sebagai berikut;
1.
setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok
2. adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain3. suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat , faktor tersebut berupa; kesamaan nasib,kepentingan tujuan, ideologi dan politik
4. memiliki struktur, kaidah, dan mempunyaipola prilaku
2. adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain3. suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat , faktor tersebut berupa; kesamaan nasib,kepentingan tujuan, ideologi dan politik
4. memiliki struktur, kaidah, dan mempunyaipola prilaku
5.
memiliki sistem an melalui proses
Menurut
Charles Horton Cooley, dalam bukunya Social Organization ( 1909 )kelompok
sosial dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok
sekunder
1. 1. Kelompok Primer ( primary group )
Yaitu pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang terorganisir secara adat, baik berdasarkan ikatan kedaerahan maupun hubungan darah. Contoh marga di Sumatera, trah di jawa dan suku di Papua
Dalam kelompok primer terdapat interaksi sosial yang
lebih intensif dan lebih erat diantara mereka dari pada kelompok sekunder.
Dalam kelompok primer terjadi hubungan yang face to face group, yaitu kelompok
sosial yang anggotanya sering berhadapan muka antara astu dengan yang lainnya
dan saling mengenal dari dekat, sehingga saling berhubungan lebih erat.
Peranan kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena karena di dalam kelompok inilah individu berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial. Di dalam kelompok inilah individu mengembangkan sifat-sifat sosial seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok, belajar bekerjasama dengan individu lain,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompoknya.
Contoh kelompok primer adalah, keluarga, rukun tetangga,kelompok kawan sepermainan, kelompok belajar dsb. Sifat interaksi dalam kelompok primer ini bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Peranan kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena karena di dalam kelompok inilah individu berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial. Di dalam kelompok inilah individu mengembangkan sifat-sifat sosial seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok, belajar bekerjasama dengan individu lain,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompoknya.
Contoh kelompok primer adalah, keluarga, rukun tetangga,kelompok kawan sepermainan, kelompok belajar dsb. Sifat interaksi dalam kelompok primer ini bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
2.
Kelompok Sekunder ( secoundary group )
Yaitu pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang
terorganisir secara sistematis untuk tujuan-tujuan tertentu.. Kelompok sekunder
tersebut biasa dinamakan perkumpulan atau asosiasi.
Contoh kelompok sekunder antara lain; Koperasi,
Perseroan Terbatas / PT, Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ),Persatuan
Sepak Bola Seluruh Indonesia ? PSSI.
Kelompok sosial dapat dibedakan juga berdasarkan
kelompok formal dan kelompok informal. Inti perbedaannya, bahwa kelompok formal
adalah kelompok yang berstatus resmi sedangkan kelompiok informal adalah
kelompok yang tidak berstatus resmi.
Dalam kelompok formal terdapat pembagian tugas yang
jelas, perbedaan peran sosial dan hierarkhi tertentu, serta norma pedoman
tingkah laku bagi para anggotanya dan konvensi-konvensinya. Sebaliknya pada
kelompok informal ciri-ciri tersebut kurang begitu jelas.
Di dalam suatu kelompok resmi atau sekunder yang
serba besar mungkin pula terbentuk kelompok infotmal yang terdiri atas beberapa
orang atau beberapa keluarga, yang mempunyai pengalaman bersama danyang
bersifat interaksinya berdasarkan saling pengertian yang lebih mendalam karena
pengalaman dan pandangan-pandangan yang sama.
Macam
kelompok social
Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
· Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
· Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki
persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara
anggotanya.
· Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
· Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya
mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun
kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial,
kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara,
sekolah.
Faktor pembentuk
Faktor pembentuk
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu
yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang
terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah
pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah
kedekatan dan kesamaan.
Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
Pembentukan norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku
sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu.
Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak
muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku
mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini
mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang
perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku
tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut,
atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma
terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang
masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu
norma kelompok.
0 komentar:
Posting Komentar